Rabu, 28 Oktober 2020

Pengalaman Menarik Mengajar Merdeka Belajar


 Pengalaman Menarik Mengajar Merdeka Belajar


         Sumber: Dokumentasi Pribadi Yuseta






Rindu masa tatap muka? Tentu saya sangat merindukannya. Rindu keriuhan dan keriangan anak bermain di sekolah serta pernak pernik persiapan pembelajaran. Pembelajaran tatap muka yang dulu sering kali dianggap membosankan dan melelahkan saat ini justru banyak dirindukan oleh peserta didik maupun pendidik. 

Kreatifitas dalam pembelajaran menjadi tantangan yang serius bagi para pendidik. Jika mengajar hanya sekedar mengajar maka ibarat makan nasi sayur tanpa garam, kenyangnya dapat tapi tidak ada sensasi rasa yang mengenakkan. Sama halnya dengan pembelajaran, jika tidak ada kreatifitas didalamnya maka pembelajaran juga hambar tidak ada yang menyenangkan.

Langkah pertama: saya memberikan topik permasalahan pada mereka kemudian mereka mengembangkan topik pembelajaran dengan berselancar di web browser untuk mengumpulkan informasi materi dan memgelaborasikannya secara mandiri sebagaibwujud merdeka belajar.

Langkah kedua: anak akan menyampaikan pendapatnya dan ditanggapi oleh teman yang lain, tentunya pendapat mereka harus didukung sebuah materi atau fakta dikehidupan nyata (karena konteks saya pelajaran IPS). Tanpa disangka dengan kemandirian belajar ini justru antusias mereka sangat tinggi, dibuktikan dengan saling bersahutan menyampaikan pendapat serta saling beradu argumen.

Langkah ketiga: kami menyimpulkan bersama dan menyamakan pendapat yang tentunya dengan pendampingan dan arahan dari saya. 

Nah, diakhir pembelajaran saya ini lah yang menjadi favorit bagi mereka, terutama para pecinta game dan gadget. Pada tahap evaluasi saya menggunakan Kahoot atau Plikers atau Quizizz yang dianggap anak merupakan evaluasi tapi menyenangkan tentunya dengan kuota @tsel_mybusiness . Akhirnya pembelajaran berakhir dengan murid ceria dan guru bahagia, ilmu yang disampaikan jadi lebih dapat diterima karena kondisi hati yang bahagia. Semoga pandeminsegwra berlalu dan pembelajaran kembali normal.


"Artikel ini diikutkan dalam rangka kegiatan merdeka belajar"

#mengajardengandigital #melesatdengandigital bersama #telkomselmybusiness 

Selasa, 27 Oktober 2020

Cara mengajar yang efektif

 





Sumber: Dokumentasi Pribadi Yuseta

Setelah World Health Organization (WHO) menetapkan virus Corona atau COVID-19 sebagai pandemi karena telah menyebar ke lebih dari 100 negara di dunia. Disusul dengan Surat Edaran Menteri Kesehatan RI nomor PK 02.01/B.VI/839/2020 tentang pemcegahan penularan di linglungan kerja. Ditindaklanjuti dengan Surat Edaran Gubernur nomor 421/02280 tanggal 20 maret 2020 tentang pembelajaran di rumah bagi anak sekolah dalam rangka pencegahan covid 19. Dan perpanjangan tanggap darurat tertuang pada Surat Keputusan Gubernur nomor: 318/KEP/2020 tentang penetapan perpanjangan keenam status tanggap darurat bencana Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di DIY.

    Pendidik/Guru harus dapat memastikan bahwa pembelajaran dapat tetap berjalan dengan baik dan lancar meskipun peserta didik harus belajar dari rumah. Guru dituntut untuk dapat melakukan pembelajaran menggunakan metode E-Learning yaitu pembelajaran memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. Hal ini merupakan perubahan yang drastis dan bersifat mendadak bagi para guru yang tidak terbiasa terhadap pemanfaatan IT. Kondisi yang serba terpaksa ini membuat para guru yang tidak terbiasa menjadi terbiasa, dan guru yang sudah terbiasa menjadi lebih kreatif dan inovatif lagi dalam pemanfaatan IT pada pembelajaran jarak jauh.

Bagi peserta didik, belajar dari rumah yang cukup berkepanjangan ini menimbulkan sebuah kebosanan dan kejenuhan bahkan bisa jadi sebuah kebingungan apalagi jika menyangkut pelajaran yang membutuhkan pendampingan. Ini tentunya bukan merupakan hal kecil, dampaknya bagi peserta didik adalah muncul malas belajar, daya serap menurun yang diikuti menurunnya prestasi belajar. Kondisi ini semakin menuntut pendidik untuk kreatif dan inovatif dalam proses pembelajaran.

Banyak portal pembelajaran dari pemerintah yang bisa kita gunakan secara gratis seperti Rumah Belajar, Radio Edukasi, Suara Edukasi, TV Edukasi, dan masih banyak lagi lainnya yang mampu meringankan atau memudahkan kita dalam memberikan inovasi pembelajaran. Tentunya media tersebut menjadi solusi dalam memberikan inovasi pembelajaran, memberikan gaya belajar baru yang diharapkan dapat menunjang prestasi belajar peserta didik.

Dan saya sudah membuktikannya dengan pengalaman saya dalam menginovasi pembelajaran menggunakan podcast Radio Edukasi yang diaplikasikan pada metode Blended Learning dan media tatap muka online Microsoft Teams. Link materi dan podcast audio dari Radio Edukasi saya share dalam Assigment Teams,  kemudian peserta didik mengaplikasikan materi yang telah mereka pelajari dalam bentuk gambar (boleh menggunakan gambar dari browser) yang kemudian mereka akan mengkomunikasikannya melalui blog masing-masing. Diluar dari dugaan, ternyata antusias peserta didik sangat besar pada pembelajaran kali ini, dibuktikan dengan 92% peserta didik mengumpulkan tugasnya dengan baik.

Diharapkan dari pengalaman saya ini, semakin banyak pendisik yang menginovasikan pembelajaran menggunakan portal pembelajaran yang disediakan pemerintah secara gratis, agar pembelajaran jarak jauh tetap bisa berjalan dengan lancar dan kualitas pembelajaran juga tetap terjaga sehingga prestasi belajar tetap tinggi.(Yk_PasanganGuru)

Rabu, 21 Oktober 2020

Portofolio kegiatan pembatik

 Kegiatan pembatik level 4 meliputi:

1. Pemanfaatan blog: https://www.blogger.com/blog/posts/2562509325112535711

2. Sosialisasi

a. Tatap maya

https://pasanganguru.blogspot.com/2020/10/memberi-ternyata-juga-menerima.html

b. Tatap muka

https://pasanganguru.blogspot.com/2020/10/melawan-ketidakberdayaan-bdr-melalui.html

https://pasanganguru.blogspot.com/2020/10/pendampingan-rumah-belajar.html

https://pasanganguru.blogspot.com/2020/10/pendampingan-pemanfaatan-radio-edukasi.html

3. Vlog 

https://youtu.be/DzXmtpSZ9wE

4. Profil pribadi

https://youtu.be/TFwQz1JPw18

5. Karya lain

https://youtu.be/4Yv114rWd2M

https://www.instagram.com/p/CFmrEhEB0VG/?igshid=w3c9q5bor24j

https://pasanganguru.blogspot.com/2020/10/ria-dan-reno.html


Ria dan Reno







Pendampingan pemanfaatan Radio Edukasi dan Pelatihan Evaluasi Kahoot!

Sumber: Dokumentasi Yuseta

 Dalam kesempatan ini saya ucapkan terimakasih kepada bapak ibu guru yang tetap semangat, meskipun usia sudah berangka besar namun semangat nya tetap berasa 17th.

Kemauan yang tinggi mereka jangan sampai membuat para pendidik muda menjadi malu karena kalah semangat dengan mereka.

Kami belajar bersama dalam memanfaatkan audio pembelajaran dari Radio Edukasi, agar dapat dimaksimalkan dan dikreasikan dalam pembelajaran baik klasikal maupun virtual. 

Yang selanjutnya dikombinasikan dengan evaluasi Kahoot! Yang cenderung dianggap sebagai games namun mampu dijadikan media evaluasi. Harapannya peserta didik jadi semangat lagi dalam belajar dan merasa tidak ada beban dalam evaluasinya.

Merdeka belajarnya, Radio Edukasi medianya, Rumah Belajar portalnya.


Pendampingan rumah belajar

 Penggunaan media yang berbau IT pada saat ini sangat dibutuhkan, kenapa tidak? Karena pembelajaran yang bisa dilakukan adalah pembelajaran jarak jauh yang tentunya membutuhkan IT. Tidak mudah bagi guru atau pendidik yang terbiasa mengajar secara klasikal atau tatap muka. Saat ini mereka dipaksa untuk tanggap dan melek IT demi terlaksana dan lancarnya pembelajaran. Sangat tidak mungkin bagi mereka untuk mempertaruhkan pembelajaran dan kemajuan peserta, sehingga mereka tidak akan pernah menyerah untuk menemukan cara belajar dan transfer ilmu.

Disini saya berusaha mendampingi mereka yang berada di SMP Islam Al Azhar 26 Yogyakarta, agar pembelajaran dapat berjalan dengan lancar, serta inovasi kreasi pembelajaran yang menyenangkan, tidak menambah beban serta kesetresan anak dalam belajar daring. Saya mendampingi bapak ibuguru dalam pemanfaatan produk pusdatin diantaranya Rumah belajar, Radio edukasi, dan suara edukasi. Respon mereka sangat positif dan terbantu sekali dengan adanya produk-produk pusdatin. 

Sumber: Dokumen Yuseta


Melawan ketidakberdayaan BDR melalui duta rumah belajar

 Against The Powerless Part 1

Melawan Ketidakberdayaan BDR melalui duta rumah belajar

 

 

Sumber: Dokumentasi Yuseta

 

Sumber: Dokumentasi Yuseta

     Kemendikbud --- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menerbitkan Surat Edaran Nomor 15 Tahun 2020 tentang Pedoman Penyelenggaraan Belajar Dari Rumah Dalam Masa Darurat Penyebaran Covid-19. Staf Ahli Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Regulasi, Chatarina Muliana Girsang menyampaikan Surat Edaran Nomor 15 ini untuk memperkuat Surat Edaran Mendikbud Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Pendidikan Dalam Masa Darurat Coronavirus Disease (Covid-19). (Sumber: Kemdikbud.go.id Tanggal 29 Mei 2020)

Kondisi pandemi Covid-19 ini menuntut guru dan peserta didik untuk beradaptasi pada keadaan normal baru, pembelajaran tatap muka tidak dapat dilaksanakan dan harus digantikan dengan pembelajaran jarak jauh. Tentu saja hal ini menimbulkan banyak dilema dan hambatan. Diantaranya adalah keterbatasan perangakat dan kuota internet. Kendala lain adalah terkait kompetensi guru yang pada dasarnya disiapkan untuk pembelajaran tatap muka, sehingga kompetensi penggunaan IT pun belum mumpuni untuk pembelajaran jarak jauh. Dimana tuntutan merdeka belajar semakin digulirkan oleh kementrian pendidikan.

     Nadiem makarim mentri pendidikan mengatakan bahwa, "Sekolah yang merdeka hanya bisa dilihat dari dalam kelas. Coba tengok. Seberapa sering muridnya bertanya, seberapa sering muridnya mencoba, seberapa sering muridnya berkarya." Hal tersebut semakin menguatkan harapannya akan adanya perubahan kearah positif dalam dunia pendidikan. Pandemi ini diharapkan mampu memberikan peluang untuk membenahi sistem pendidikan di Indonesia. Harapan tersebut diungkapkannya dalam Webinar Global Education Monitoring (GEM) 2020 dengan UNESCO September lalu.

     Kondisi yang saling bertolak belakang antara visi kedepan menteri pendidikan dan SDM pendidikan di Indonesia ini, membuat saya termotivasi untuk meningkatkan kompetensi IT untuk pembelajaran. Disisi lain saya juga ingin memiliki peran dalam memajukan sistem pendidikan Indonesia, walau hanya bagian kecilnya. Melihat guru senior yang mumpuni dalam mengajar namun memiliki keterbatasan dibidang IT membuat saya tergerak untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan tentang IT kepada mereka. Saya senang jika nantinya mereka bisa melaksanakan pembelajaran jarak jauh dengan lancar hasil belajar perserta didik juga maksimal. Suatu kebanggaan jika kompetensi yang kita miliki juga dapat bermanfaat bagi orang lain. Harapan saya hanyalah harapan dari seorang guru dan juga orang tua yang menginginkan adanya kemajuan dalam dunia pendidikan demi kemajuan bangsa. Itulah alasan yang menjadi motivasi besar saya menjadi Duta Rumah Belajar (DRB) DIY.

    Beberapa kegiatan yang saya upayakan agar pembelajaran jarak jauh ini menyenangkan adalah menggunakan portal rumah belajar terutama sumber belajar, peta budaya, jelajah angkasa, media radio edukasi untuk sejarah yang kemudian saya aplikasikan dalam pembelajaran menggunakan aplikasi microsoft teams dan tatap muka virtual. Untuk memberikan variasi pembelajaran, anak juga bisa mengupload hasil elaborasi materi dalam wujud karya dan menguploadnya ke dalam blog masing-masing anak. Sebagai evaluasinya saya menggunakan kahoot, quizizz, atau form untuk membuat anak merasa evaluasi bukan sebagai beban dan justru sebagai games, meski serius tapi menyenangkan. Kegiatan saya semua ini, saya harapkan dapat saya tularkan ke sesama pendidik agar lebih bermanfaat dan dapat membantu mewujudkan merdeka belajar serta pembelajaran jarak jauh yang menyenangkan.

 

Yuseta wuri chancarini

@Pasangan_Guru

Senin, 12 Oktober 2020

16Th TV Edukasi_SRB DIY


    Yogyakarta|Dalam rangka memperingati HUT TV Edukasi yang ke 16, DRB dan SRB Daerah Istimewa Yogyakarta memberikan ucapannya melalui sebuah video yang diunggah di Youtube https://youtu.be/4Yv114rWd2M . Harapan dalam ulang tahun yang ke 16 ini adalah semoga TV Edukasi tetap konsisten dalam menjadi pendamping para pendidik dalam mencerdaskan anak bangsa dan selalu konsisten dalam dunia pendidikan, semoga TV Edukasi sukses selalu dan dan bermanfaat untuk semua. 
    Harapan tersebut tentunya menunjukkan betapa berperannya TV Edukasi dalam dunia pendidikan. Inovasi dalam dunia pendidikan sangatlah dibutuhkan dalam menghadapi setiap rintangan dan perkembangan jaman untuk tercapainya bangsa yang maju dan madani seperti brand TV Edukasi yaitu "Santun dan Mencerdaskan".
    Selamat ulang tahun ke 16 TV Edukasi. Merdeka belajarnya_TV Edukasi medianya.

Minggu, 11 Oktober 2020

Memberi ternyata juga Menerima

    (Dokumentasi pribadi: Yuseta)

    Yogyakarta_ "10102020" merupakan tanggal yang indah seindah pengalaman yang saya dapatkan dihari tersebut. Jika ditanya pengalaman tentang apa? maka jawaban saya adalah tentang bersyukur. Kenapa? karena pada hari tersebut pada awalnya saya ingin memberikan pengalaman namun justru saya lah yang saat itu malah menerima sebuah pengalaman.

    Pada awalnya saya bergabung dengan tim kolaborasi DRB-SRB 4 Provinsi untuk sebuah kegiatan berbagi pengalaman, sebagai rangkaian agenda PembaTIK Level 4 "Berbagi". Saya berencana akan membagikan pengalaman saya dalam menggunakan produk dari anak Pusdatin Kemdikbud berupa Radio Edukasi. Pengalaman tersebut saya wujudkan dalam bentuk "Praktik Baik Pemanfaatan Radio Edukasi dalam Pembelajaran IPS SMP Kelas 7 pada Materi Kebutuhan dan Kelangkaan". Penggunaan Radio Edukasi menjadi solusi terbaik bagi saya ketika peserta didik mengalami kejenuhan dalam membaca, karena dalam Radio Edukasi saya dapat mendownload podcast pendamping pembelajaran dalam bentuk audio. Seandainya kita ingin menggunakan Radio Edukasi secara online pun bisa, dengan menyesuaikan materi dan jadwal siaran yang ada. 

    Namun pada kenyataannya justru sayalah yang belajar dalam pertemuan ini, banyak hal baru yang saya peroleh dan bisa saya adopsi untuk menginovasi pembelajaran. Selain itu pertemuan ini juga membuat saya menjadi jauh lebih bersyukur dengan segala keadaan dan hambatan saya dalam mengajar, bahwa masih banyak guru pendidik lain yang mengalami hambatan dan kendala yang jauh lebih rumit dari yang saya hadapi. Dan pada kenyataannya para guru pendidik di daerah yang mengalami keterbatasan tersebut memiliki semangat tinggi dalam mengatasi ketidakberdayaan dan keadaan yang patut untuk saya adopsi dan saya tiru.

    Untuk saya, dan untuk seluruh guru di Indonesia, hambatan dan rintangan bukanlah halangan dalam mendidik dan mencerdaskan bangsa, justru itu semua menempa kita untuk menjadi semakin maju dan berkualitas. Tetap semangat mencerdaskan bangsa, semangat berbagi kebaikan, tebarkan kebaikan dimanasaja kapansaja pada siapa saja! (Yuseta_SRB DIY 2020)

Pengalaman Menarik Mengajar Merdeka Belajar

 Pengalaman Menarik Mengajar Merdeka Belajar          Sumber: Dokumentasi Pribadi Yuseta Rindu masa tatap muka? Tentu saya sangat merindukan...