Against The Powerless Part 1
Melawan Ketidakberdayaan BDR melalui duta rumah belajar
Sumber: Dokumentasi Yuseta
Kemendikbud --- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menerbitkan Surat Edaran Nomor 15 Tahun 2020 tentang Pedoman Penyelenggaraan Belajar Dari Rumah Dalam Masa Darurat Penyebaran Covid-19. Staf Ahli Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Regulasi, Chatarina Muliana Girsang menyampaikan Surat Edaran Nomor 15 ini untuk memperkuat Surat Edaran Mendikbud Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Pendidikan Dalam Masa Darurat Coronavirus Disease (Covid-19). (Sumber: Kemdikbud.go.id Tanggal 29 Mei 2020)
Kondisi pandemi Covid-19 ini menuntut guru dan peserta didik untuk beradaptasi pada keadaan normal baru, pembelajaran tatap muka tidak dapat dilaksanakan dan harus digantikan dengan pembelajaran jarak jauh. Tentu saja hal ini menimbulkan banyak dilema dan hambatan. Diantaranya adalah keterbatasan perangakat dan kuota internet. Kendala lain adalah terkait kompetensi guru yang pada dasarnya disiapkan untuk pembelajaran tatap muka, sehingga kompetensi penggunaan IT pun belum mumpuni untuk pembelajaran jarak jauh. Dimana tuntutan merdeka belajar semakin digulirkan oleh kementrian pendidikan.
Nadiem makarim mentri pendidikan mengatakan bahwa, "Sekolah yang merdeka hanya bisa dilihat dari dalam kelas. Coba tengok. Seberapa sering muridnya bertanya, seberapa sering muridnya mencoba, seberapa sering muridnya berkarya." Hal tersebut semakin menguatkan harapannya akan adanya perubahan kearah positif dalam dunia pendidikan. Pandemi ini diharapkan mampu memberikan peluang untuk membenahi sistem pendidikan di Indonesia. Harapan tersebut diungkapkannya dalam Webinar Global Education Monitoring (GEM) 2020 dengan UNESCO September lalu.
Kondisi yang saling bertolak belakang antara visi kedepan menteri pendidikan dan SDM pendidikan di Indonesia ini, membuat saya termotivasi untuk meningkatkan kompetensi IT untuk pembelajaran. Disisi lain saya juga ingin memiliki peran dalam memajukan sistem pendidikan Indonesia, walau hanya bagian kecilnya. Melihat guru senior yang mumpuni dalam mengajar namun memiliki keterbatasan dibidang IT membuat saya tergerak untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan tentang IT kepada mereka. Saya senang jika nantinya mereka bisa melaksanakan pembelajaran jarak jauh dengan lancar hasil belajar perserta didik juga maksimal. Suatu kebanggaan jika kompetensi yang kita miliki juga dapat bermanfaat bagi orang lain. Harapan saya hanyalah harapan dari seorang guru dan juga orang tua yang menginginkan adanya kemajuan dalam dunia pendidikan demi kemajuan bangsa. Itulah alasan yang menjadi motivasi besar saya menjadi Duta Rumah Belajar (DRB) DIY.
Beberapa kegiatan yang saya upayakan agar pembelajaran jarak jauh ini menyenangkan adalah menggunakan portal rumah belajar terutama sumber belajar, peta budaya, jelajah angkasa, media radio edukasi untuk sejarah yang kemudian saya aplikasikan dalam pembelajaran menggunakan aplikasi microsoft teams dan tatap muka virtual. Untuk memberikan variasi pembelajaran, anak juga bisa mengupload hasil elaborasi materi dalam wujud karya dan menguploadnya ke dalam blog masing-masing anak. Sebagai evaluasinya saya menggunakan kahoot, quizizz, atau form untuk membuat anak merasa evaluasi bukan sebagai beban dan justru sebagai games, meski serius tapi menyenangkan. Kegiatan saya semua ini, saya harapkan dapat saya tularkan ke sesama pendidik agar lebih bermanfaat dan dapat membantu mewujudkan merdeka belajar serta pembelajaran jarak jauh yang menyenangkan.
Yuseta wuri chancarini
@Pasangan_Guru
Tidak ada komentar:
Posting Komentar